lenterakalimantan.com, PELAIHARI – Kabar duka datang dari Pondok Pesantren Darussalim Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, menyusul meninggalnya KH atau Guru M. Riduan, Sabtu (21/8) pukul 14.00 WITA Siang.
Pimpinan Pondok Pesantren Darussalim meninggal setelah beberapa hari dinyatakan sakit, batuk dan sariawan Ia meninggal dalam usia dalam usia 78 tahun dimana lahir 1943.
Berpulang nya tokoh Bati-Bati, Tala itu beredar luas di media sosial. Terlihat ribuan pelayat hadir untuk memberikan penghormatan terakhir pada tokoh agama yang berjasa dalam penyebaran agama islam di Tala ini.
Kepala Desa Bati-Bati Mulyadi, Minggu kepada media ini mengatakan, almarhum guru meninggal kemarin siang dan baru dikubur pagi tadi sekitar jam 9.00 wita.
Almarhum selama ini memang jarang keluar rumah. Apalagi dalam dua tahun ini wabah covid19, kecuali shalat Jum’at baru keluar.
“Almarhum fokus mengurus pondok Pesantren. Terakhir minggu lalu kami dengar almarhum Guru Duan batuk dan sariawan dan beristirahat,”kata Mulyadi.
Ia mengatakan guru dikubur tak jauh dari Rumah beliau di Belakang Masjid Jami Baitul Abror Bati-Bati, di Alkah keluarga,”sebut Kades.
Beliau merupakan tokoh besar kami dan merupakan pimpinan Pondok Pesantren Darussalim Bati-Bati Sepeninggal KH Muhammad Sanusi.
Almarhum KH Riduan melanjutkan memimpin pondok pesantren setelah wafatnya sang kakak.
Mulyadi mengenang Almarhum KH Guru Riduan sebagai tokoh yang sangat disegani sebab sebagai tokoh agama tempat ia meminta pendapat bersama warga Bati-Bati.
“Ajaran akhlak adab dalam keseharian sebagai tokoh agama Islam sangat terasa bagi kami dan masyarakat. Itulah mengapa saat almarhum meninggal banyak orang yang datang melayat,”katanya.
Almarhum guru M. Riduan mempunyai 7 saudara sekandung, 4 saudara laki-laki dan 3 perempuan.