lenterakalimantan.com, PELAIHARI – Bupati Tanah Laut Sukamta mengatakan limbah berupa sisa abu hasil pembakaran batu bara atau dikenal dengan FABA (Fly Ash Bottom Ash) PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Kalimantan Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Asam-Asam akan memberikan dampak percepatan pembangunan sekaligus efisiensi belanja pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Tala).
“FABA yang telah dinyatakan sebagai limbah tidak berbahaya ini, dapat digunakan sebagai bahan campuran konstruksi bangunan hingga konstruksi jalan raya. Pemanfaatan limbah FABA disebut akan memberikan keuntungan ekonomis untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Laut,”kata Sukamta, saat membuka Seminar Pemanfaatan FABA dalam Percepatan Perekonomian Daerah, bertempat di Ruang Barakat Setda Tala, Rabu (3/11).
Ia mengatakan biaya semen akan lebih sedikit, biaya paving nya lebih sedikit, potensinya sangat besar. “Setiap hari diproduksi oleh PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) 160 ton, nanti akan diberikan secara gratis, harus kita manfaatkan,” ujar Sukamta.
Bupati juga menginginkan agar nantinya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berada di sektor usaha yang sama dapat ikut memanfaatkan FABA agar memberikan nilai ekonomi yang baru.
“Akan segera kita buat kebijakan, agar potensi FABA dapat mempercepat proses pembangunan, karena dengan biaya murah akan kita dapatkan hasil yang besar,” ujar Sukamta.
Pemerintah Kabupaten Tala sendiri telah bekerjasama dengan PT. PLN (Persero) UPK Asam-Asam ditandai dengan penandatanganan MOU oleh Bupati Tala H.M. Sukamta dan Manager Unit Pelaksana PT. PLN Persero UPK Asam-Asam Dani Esa Windiarto.
Kegiatan itu disaksikan oleh Kepala Laboratorium Transportasi Jalan Raya Fakultas Teknis Universitas Lambung Mangkurat Ir. Yasrudin M.T., IPU, Sekretaris Daerah Tala H. Dahnial Kifli, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DRKPLH) Tala H. Ismail Fahmi, para tamu undangan serta para peserta seminar yang turut hadir secara virtual.
Pemanfaatan limbah saat ini dinyatakan masih berada pada tahap uji coba, karena masih dalam proses pembentukan regulasi hasil kerjasama. Namun PT. PLN menyebutkan bahwa pihaknya sudah mulai untuk memberikan pelatihan uji coba kepada beberapa BUMDes untuk memanfaatkan limbah FABA.