Arutmin Indonesia Tambang Asamasam Berdayakan 60 UMKM Lingkar Tambang

Dea Selfiandini Manajer Pojok UKM Permata Rumah CSR PT Arutmin Indonesia Tambang Asamasam , saat itu didampingi Sisylia Lestari (Pemasaran) dan Pinjung Alia Sari (Admin)
Dea Selfiandini Manajer Pojok UKM Permata Rumah CSR PT Arutmin Indonesia Tambang Asamasam , saat itu didampingi Sisylia Lestari (Pemasaran) dan Pinjung Alia Sari (Admin)

lenterakalimantan.com, PELAIHARI – Pemberdayaan masyarakat melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah lingkar tambang Arutmin site Asam-Asam berfokus di delapan desa dari dua kecamatan yakni Jorong dan Kintap.

Bahkan saat ini sudah terdata sebanyak 60 UMKM dilingkar tambang dan sudah 30 UMKM yang diberikan bantuan berupa alat penunjang produksi. Hal itu disampaikan Dea Selfiandini Manajer Pojok UKM Permata Rumah CSR PT Arutmin Indonesia Tambang Asamasam , saat itu didampingi Sisylia Lestari (Pemasaran) dan Pinjung Alia Sari (Admin). Kamis (11/11/2021).

Bacaan Lainnya

Dia menyebutkan, tahapan awal dari program ini yaitu melakukan social mapping (pemetaan sosial berupa pendataan UMKM) . Para UMKM binaan saat ini terpusat di Desa Asam-Asam dan Desa Simpang Empat Sungai Baru dan di fokuskan untuk pembinaan secara merata di enam desa lainnya.

Ditambahkan oleh Sisylia Lestari metode pembinaan kepada para UKM lingkar tambang tersebut yakni dengan menerapkan 3 P yaitu Pelatihan, Permodalan dan Perizinan

Untuk pendampingan kata Sisylia Lestari, pihaknya terus berupaya melakukan kunjungan UMKM untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya tersebut.

Seperti persoalan kekurangan modal dan alat penunjang produksi, maka PT Arutmin Indonesia Tambang Asamasam melalui UKM Center Permata akan membantu dalam pengembangan usaha tersebut. Tidak itu saja, para pelaku UMKM diberikan peningkatan skill agar dapat mandiri dikemudian hari.

Salah satu UMKM binaan yang saat ini sudah menuju tahap mandiri yakni pada sektor handycraft (kerajinan tangan) kain Sasirangan, Ecoprint hingga perpaduan keduanya yakni kain Sacoprint.
Sisylia Lestari jelaskan, pelatihan cara membuat kain Sacoprint berbahan dasar ZWA (Zat Warna Alam) di atas media kain katun satin maupun sutera bermotif dedaunan tumbuh- tumbuhan seperti jati dan warna dasar dari buah jalawe, mengkudu, maupun serbuk ulin.

Proses pembuatan melalui perebusan selama lima jam setelah terbentuk ekstrak baru dicampurkan ke kain. Selanjutnya melalui proses pewarnaan menggunakan daun dari alam. Setelah itu melalui treatment kain di kukus selama dua jam kemudian kain siap di jelujur dengan motif khas sasirangan.

Terpisah Kepala Pemberdayaan HPMT & General Manager Unit Bisnis Koperasi Bina Usaha Permata, Raka Pradipta Permadi, mengatakan awalnya UKM Center Permata ini sendiri dibentuk melalui program PPM (Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat) lingkar tambang binaan PT Arutmin Indonesia Tambang Asamasam dengan membina anak muda lokal atau yang biasa disebut Generasi Permata sebagai pengelolanya.

Dengan adanya generasi muda Permata, kata Raka Pradipta Permadi, diharapkan dapat mempercepat program digitalisasi UMKM serta menaikkan nilai tambah bagi UMKM lingkar tambang.

Ia berharap, kedepannya para UMKM binaan PT Arutmin Indonesia Tambang Asamasam disamping naik kelas dan membawa kesejahateraan bagi para pelaku usaha juga dipersiapkan apabila Arutmin memasuki mine closure (tutup tambang). “Maka roda pereknomian desa lingkar tambang dapat terus berjalan dan menciptakan masyarakat mandiri,”tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *