lenterakalimantan.com, BANJARMASIN – Walikota Banjarmasin Ibnu Sina, didampingi Kepala Dinas PUPR Suri Sudarmadiyah meninjau langsung pelaksanaan program NUFReP di Kawasan Sungai Veteran serta Pembangunan Jembatan Cemara Ujung – Sungai Andai (CUSA), Selasa (26/11/2024).
“Saya sengaja melihat program NUFReP ini sudah mulai dilaksanakan dengan dukungan dari balai sungai ini dan juga kontraktor dari Adhi Karya, KSO dengan Minarta,” ucapnya.
Ibnu berharap, dengan dilaksanakannya program tersebut bisa berjalan dengan lancar agar kejadian banjir tahun 2020 kemarin tidak terulang lagi.
“Mudah-mudahan dengan dukungan support dalam NUFReP ini betul-betul bisa menyelesaikan persoalan banjir dan juga calap di Banjarmasin, khususnya yang berdampak di jalan A Yani, Veteran dan juga Sungai Martapura,” jelasnya.
Dikatakannya lagi, pelaksanaan program NUFReP di Kawasan Sungai Veteran tahap pertama itu dilaksanakan selama 1 tahun.
“Dengan pekerjaan selama 1 tahun ini selesai untuk tahap pertama dari Tempekong sampai ke Simpang Ulin dan juga ada 3 pintu air yaitu di Sungai Bilu dan juga di Sungai Gardu,” terang Ibnu.
Dengan lebar 8 hingga 10 meter dan kedalaman air di rancang sekitar 4 meter, kanal Veteran tersebut bisa menampung air yang besar serta melancarkan arus air dari Sungai Martapura yang dikirim dari Kabupaten Banjar masuk di Sungai Lulut dan Sungai Gardu.
“Kita harapkan tidak terjadi lagi limpasan air yang seperti tahun 2020, jadi air itu langsung masuk ke badan Sungai Veteran ini langsung nanti tembus di Sungai Martapura, Mohon doanya mudah-mudahan ini bisa berjalan di program pertama,” pintanya.
Di sisi lain, ia melanjutkan peninjauan Pembangunan Jembatan Cemara Ujung – Sungai Andai (CUSA).
“Hari ini kita juga meninjau pembangunan jembatan Cemara Ujung Sungai Andai, bubuhannya menyambat CUSA, nanti dicari nama yang lain supaya bagus namanya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, di tahap pertama ini jembatan tersebut sementara dilaksanakan selama 2 tahun,
“Mudah-mudahan tahun ini bisa selesai tahap pertama dari total biaya sekitar 22 Milyar dan di awal 2025 juga akan diteruskan alokasi anggaran sudah kita setujui sehingga ini bisa memecah kemacetan Sungai Andai dan sekitarnya,” ungkap Ibnu.
“Jadi warga Sungai andai dan warga cemara ujung nanti bisa saling mendukung. Mudah-mudahan warga Sungai andai juga ketika pagi hari tidak lagi terjadi kemacetan di Sultan Adam,” tambahnya.
Ia meyakini, jembatan yang di desain 6 meter itu diharapkan dapat memecah kemacetan yang ada di Sungai Andai khususnya di simpang empat Sultan Adam.
“Mudah-mudahan ketika 2025 selesai ini bisa dipakai, dimanfaatkan oleh warga yang keluar masuk setiap hari dari Sungai andai ke arah kayu tangi atau juga arah ke luar kota itu bisa terbantu untuk mengurangi kemacetan,” pungkasnya.