lenterakalimantan.com, BANJARMASIN – Pasca-lebaran, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banjarmasin, Ikhsan Budiman didampingi jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat melaksanakan sidak ke pusat daur ulang (PDU), Rumah Kompos Biuku dan sejumlah titik Bank Sampah untuk memantau progres pemilahan dan pengolahan sampah, Kamis (3/4/2025) siang.
“Hari ini berdasarkan arahan Pak Walikota Banjarmasin, kita mengunjungi beberapa tempat pemilahan termasuk PDU untuk melihat proses kerja di sana,” ujar Ikhsan.
Usai sidak menyeluruh, Ikhsan mengungkapkan kapasitas dan fasilitas pengolahan sampah yang telah ada masih kurang memadai.
“Kita tahu bahwa sampah organik itu terbagi menjadi dua, yaitu kering dan basah. Cara pengolahannya pun harus berbeda,” tuturnya.
Terkait itu, ia meminta DLH Banjarmasin untuk meningkatkan kapasitas dan fasilitas agar pengolahan sampah di Kota Seribu Sungai bisa lebih efektif dan optimal.
“Saya sampaikan kepada DLH Kota Banjarmasin agar meningkatkan kapasitas pengolahan, terutama pemilahannya. Apabila tidak dilakukan secara manual, dengan confeyor bisa lebih cepat pemilahannya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, jika pemilahan dapat berlangsung cepat, sampah organik dapat dibuat kompos.
“Sampah organik dapat didistribusikan kepada penggiat budidaya maggot, sementara itu kompos dapat dikerjasamakan dengan penggiat tanaman,” terangnya.
Di samping itu, Ikhsan juga menaruh perhatian pada pengolahan sampah anorganik melalui mesin pencacah dan alat pres. Ia meminta agar hal ini dapat dimaksimalkan dan dapat diimplementasikan di lingkup sekolah di Kota Banjarmasin.
“Ke depannya, kita akan menyarankan sekolah-sekolah agar menguatkan pengolahan sampah berbasis ecobrick, caranya adalah sampah anorganik dipres dan dimasukkan dalam botol plastik. Tujuannya adalah selain mengurangi residu, hasilnya bisa menambah nilai jual,” paparnya.
Ikhsan berharap Tempat Pembuangan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) dan bank sampah yang telah tersebar di Kota Banjarmasin dapat mendorong masyarakat untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.
“Bank sampah organik dan anorganik kita harus kita aktifkan kembali. Meski kapasitasnya kecil, sangat berarti dalam upaya pengurangan dan pemanfaatan sampah,” tekan Ikhsan.
Tak lupa, ia meminta dukungan masyarakat Kota Banjarmasin untuk mengurangi beban TPS dengan mulai memilah sampah sejak dari rumpah.
“Sebab sampah kita adalah tanggung jawab kita semua,” tandasnya.
Editor: Rian


















