lenterakalimantan.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin menegaskan bahwa gejala mual dan pusing yang dialami puluhan siswa SMPN 33 yang diduga keracunan pada Selasa (21/10/2025), bukan disebabkan oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG). Gejala tersebut rupanya sudah dirasakan para siswa sebelum makanan dibagikan.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Ryan Utama, usai hasil investigasi awal oleh pihak sekolah dan Dinas Kesehatan setempat.
“Ada siswa yang merasa mual bahkan sebelum menerima MBG pagi ini. Jadi belum bisa dipastikan penyebabnya dari makanan,” jelas Ryan.
Pernyataan itu diperkuat kesaksian seorang siswa kelas 7B, Muhammad Afriansyah, yang mengaku belum sempat makan MBG saat mulai merasa mual dan sakit perut.
Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR, yang meninjau langsung para siswa di Puskesmas Basirih, menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium atas sampel makanan. Ia pun meminta Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin melakukan investigasi menyeluruh, termasuk memanggil penyedia MBG serta pihak sekolah.
“Kami belum dapat menyimpulkan. Ini bukan soal menyalahkan, tapi memastikan penyebabnya agar tidak terulang,” kata Yamin.
Sebagai langkah kehati-hatian, Pemko Banjarmasin untuk sementara menghentikan distribusi MBG di sekolah hingga hasil uji lab keluar. Termasuk memastikan semua siswa terdampak mendapat penanganan medis dan pendampingan penuh selama proses pemulihan.
“Keselamatan anak-anak tetap yang utama. Program MBG penting, tapi harus dijalankan dengan disiplin dan pengawasan ketat,” tegasnya.
Editor: Rizki


















