Koperasi Bina Usaha Permata Binaan Arutmin Asam-asam Miliki Sentra Pertanian Terpadu

kelompok tani Agro Permata juga membudidayakan ikan lele dan ikan nila sebanyak 3.000 ekor dengan sistem bioflok.
kelompok tani Agro Permata juga membudidayakan ikan lele dan ikan nila sebanyak 3.000 ekor dengan sistem bioflok.

lenterakalimantan.com, PELAIHARI – Sentra Pertanian Terpadu (SPT) Permata merupakan salah satu unit bisnis Koperasi Bina Usaha Permata binaan PT Arutmin Indonesia Tambang Asam-asam bertajuk Integrated Farming System. Terdiri dari beberapa paduan pertanian dari tanaman pakan, ayam petelur, budidaya ikan dan ternak ruminansia yang dikelola oleh kelompok tani millennial Agro Permata.

Agro Permata sendiri merupakan kelompok tani millennial yang semula di bina melalui program Generasi Permata selama 4 bulan hingga siap terjun dalam sektor bisnis pertanian.

Bacaan Lainnya

Untuk sektor bisnis ayam petelur sendiri memiliki ayam sebanyak 1.717 ekor, dalam satu bulan bisa memproduksi 40 ribu butir telur. Total penjualan dalam setiap bulan bisa menghasilkan Rp 40-50 juta.

Raka Pradipta Permadi selaku Kepala Pemberdayaan HPMT & General Manager Unit Bisnis Koperasi Bina Usaha Permata, mengatakan kepada lenterakalimantan.com, Selasa (26/10). Untuk menekan biaya produksi dan ketergantungan pakan pabrikan pihaknya sedang mengembangkan budidaya ulat maggot BSF, jagung dan azolla untuk formulasi pakan.

Tidak itu saja Raka Pradipta Permadi menguraikan Sentra Pertanian Terpadu Permata juga sedang mengembangkan ternak ruminansia sapi potong dan kambing yang masih dalam tahap penjajakan dan pembiakan dan manfaat kotoran sapi itu sendiri dijadikan biogas untuk keperluan operasional di area tersebut.

Selanjutnya kelompok tani Agro Permata juga membudidayakan ikan lele dan ikan nila sebanyak 3.000 ekor dengan sistem bioflok.

“Hasil panen ikan pihak kami sudah memenuhi pasar lingkar tambang sedangkan ayam petelur bermitra dengan perusahaan mitra kerja Arutmin hingga kabupaten tetangga dan pasar lokal”, jelasnya.

Ia berharap, kedepannya kelompok tani Agro Permata dapat mengembangkan agrowisata dan Smart Farming 4.0 agar menarik lebih banyak masyarakat datang ke tempat agro wisata untuk rekreasi edu-tourism maupun pelatihan pertanian. Namun tahap sekarang, masih dalam tahap pengembangan.

Menurut dia sentra pertanian terpadu permata akan menambah sumber daya lebih banyak. Saat ini, di sentra pertanian terpadu Permata dibantu oleh satu manager bernama Aan Kurniawan bersama kelompok tani millennial Agro Permata. Yang mana pengembangan Sentra Pertanian Terpadu sendiri terus di upayakan PT Arutmin Indonesia Tambang Asam-asam untuk mempersiapkan masyarakat mandiri setelah mine closure (tutup tambang) agar roda perekonomian terus berlanjut dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat lokal lingkar tambang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *