lenterakalimantan.com, KUALA KAPUAS – Pendidikan perguruan tinggi juga berperan memberikan rekomendasi dari hasil kajian atau penelitian dalam penanganan stunting. Tidak kalah penting, implementasi praktik penanganan percepatan penurunan stunting di tingkat wilayah dengan melakukan edukasi dan promosi kepada masyarakat melalui pendekatan keluarga oleh kerja sama perguruan tinggi dengan lembaga terkait merupakan kebijakan dari pendidikan perguruan tinggi.
Oleh karena itu, salah satunya perguruan tinggi yang ada di Kuala Kapuas yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) siap membantu dan mengimplementasikan perannya salah satunya dalam membantu penurunan stunting yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU atau kerja sama baik Pemerintah Kabupaten Kapuas dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dalam kegiatan Rembuk Stunting, Rabu (6/10) di Aula Bappeda Kuala Kapuas.
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat menyambut baik kerja sama tersebut. Ia mengungkapkan, peran perguruan tinggi yang sangat penting dalam meyakinkan para stakeholder bahwa stunting bukan hanya urusan kesehatan. Selain itu juga membantu memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai permasalahan gizi dan isu gizi, serta pengabdian masyarakat perguruan tinggi dapat membantu mendata mengenai kasus yang ada sehingga dapat menjadi data yang utuh, lengkap dan terpadu.
Untuk itu, ia berharap, para mahasiswa STAI Kuala Kapuas yang nantinya akan terjun ke lapangan dapat berkoordinasi dengan baik dengan pihak pemerintah kecamatan maupun desa dengan berperan aktif ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang ada di desa.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Bupati Kapuas yang juga selaku Ketua STAI Kapuas H. M. Nafiah Ibnor MM bahwa STAI siap untuk melaksanakan program yang ada di desa, karena bulan depan pihaknya akan melepas para mahasiswa yang menjalankan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) sebanyak 150 orang dan siap akan diterjunkan ke desa-desa.
Untuk itu ia meminta kepada para Camat dan Kepala Desa/Lurah untuk membantu bersama-sama membimbing para mahasiswa dalam mengerjakan dan menjalankan tugas mereka di lapangan.
“Mudah-mudahan nanti peran mahasiswa di lapangan sangat bermanfaat dan saya berharap ada arahan dari pihak kecamatan dan desa baik pengarahan dan bahan yang diperlukan baik dari sektor penyuluhan kesehatan (Posyandu dan Balita) dan penyuluhan serta peningkatkan sektor agam di desa,” ungkapnya.