Jalan Nasional Liang Anggang-Bati-Bati Berlumpur, Menyerupai Jalur Off-road

Jalan Nasional Liang Anggang-Bati-Bati Berlumpur, Menyerupai Jalur Off-road
Jalan Nasional Liang Anggang-Bati-Bati Berlumpur, Menyerupai Jalur Off-road

lenterakalimantan.com, PELAIHARI – Jalan Ahmad Yani Perbatasan Tanah Laut antara Liang Anggang Kota Banjarbaru dan Desa Pandahan Bati-Bati, tak ubahnya jalur offroad.

Kondisi itu membuat pengguna roda dua dan empat dalam tiga pekan ini merasakan macet berkepanjangan akibat badan jalan kurang lebih 7 kilometer berlumpur dampak dari pekerjaan peninggian peningkatan badan jalan Nasional.

Bacaan Lainnya

Bahkan tidak jarang pengendara roda dua dan empat baik dari Arah Banjarmasin maupun ke Tanah Laut, terjebak lumpur tanah timbunan bes gros di seluruh bahu jalan tersebut.

Seorang pengguna jalan mengeluh atas kondisi jalan tersebut. Sebab selain macet berkepanjangan juga jalan berlumpur. “Sudah macet jalan berlumpur tidak ada pilihan semua jadi lumpur,”ujar Khairuddin, Rabu (03/11) sore.

Kami bukannya tidak senang jalan ini diperbaiki tetapi cara pelaksanaan jalannya yang menurut kami kurang pas, mestinya sistem penimbunan jalan ini secara bertahap agar lalu lintas lancar. Namun ini tidak bisa sebab jalan berlumpur. Belum lagi musim penghujan membuat jalan ini seperti jalur Off-road,”katanya.

Ia berharap jalan ini bisa segera diatur sistem pekerjaannya agar bisa dilalui dengan lancar. Begitu juga pekerjaan tetap sesuai target penyelesaian.

Terpisah Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Selatan (BPJN Kalsel) melalui PPK 1.1 PJN Kalsel, Mirna Sari Daulay

Mirna Sari Daulay mengatakan perbaikan jalan Nasional itu untuk peninggian jalan mengingat jalan tersebut saat banjir besar Januari 2021 lalu jalan terendam dan tidak bisa dilalui pengguna roda dua dan empat.

“Perbaikan jalan tersebut prinsipnya peningkatan untuk peninggian jalan Nasional dimana target penyelesaian sampai akhir tahun yakni 31 Desember 2021,”kata Mirna.

Bahkan sebut dia dalam pelaksanaan sudah disepakati separuh jalan dulu yang dikerjakan. Selesai baru sebelahnya lagi dikerjakan.

Namun faktanya jalan itu semua di urug LPA dan LPB serta tanah urug bercampur batu. Sehingga jalan nasional yang sedang ditinggikan tersebut menjadi becek lantaran diguyur hujan.

Terkait sistem pekerjaan yang dilakukan kontraktor pelaksana pihak nya sudah menegur sebab tidak sesuai kesepakatan.

“Itu pelaksanaanya tidak konsisten caranya. Kami juga sudah ngasih teguran untuk diperbaiki,”ujarnya..

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *