lenterakalimantan.com, MARTAPURA – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi di Kabupaten Banjar, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banjar melalui Bidang Sarana TPH, Perkebunan dan Peternakan menggelar workshop perkebunan tanaman pangan dan hortikultura, dengan fokus pada tanaman perkebunan kopi, di Aula Distan, Selasa (29/10/2024)
Berdasarkan angka tetap statistik tahun 2023 di Kabupaten Banjar memiliki luasan 672 Ha tersebar di 10 Kecamatan, dengan jumlah produksi sebanyak 370.121 Kg/tahun dan rata-rata produksi sekitar sebanyak 6.145 kg/Ha dengan jumlah petani 2.681 KK. Wilayah Kecamatan Aranio dan Kecamatan Mataraman merupakan salah satu di antara kecamatan lain yang merupakan kawasan penghasil kopi lokal yang potensial.
Kegiatan dihadiri Kadis Pertanian Banjar Warsita, Kabid Sarana TPH, Perkebunan dan Peternakan Nurul Chatimah beserta Kepala Seksi dan stafnya, narasumber Ardiansyah dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, KJF Distan Haizar Rahman dan para petani kopi Sekabupaten Banjar.
Kadistan Warsita menyampaikan bahwa kopi memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Kabupaten Banjar.
“Kopi Banjar memiliki cita rasa yang khas dan diminati pasar. Dengan meningkatkan kualitas dan produktivitasnya, kita dapat meningkatkan pendapatan petani dan memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah,” ujar Warsita.
Warsita berharap kalau di pertanian yang tertinggi itu agrowisata, seperti wisata Tahura Kecamatan Karang Intan dan Aranio, produk kopi dan turunannya bisa mendukung wisata disana, kalau wisata berkembang otomatis kopi akan diserap.
Senada dengan Warsita, Kepala Bidang Sarana TPH, Perkebunan dan Peternakan, Nurul Chatimah menambahkan bahwa kegiatan workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada petani tentang teknik budidaya kopi yang baik dan benar.
Sebagai narasumber, Ardiansyah dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, berbagi pengetahuan dan pengalamannya tentang budidaya kopi.
Dalam paparannya, Ardiansyah menyampaikan berbagai tips dan trik yang dapat diterapkan oleh petani untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi, mulai dari pemilihan bibit unggul, perawatan tanaman, hingga pengolahan pasca panen.
Sementara itu, KJF Distan Haizar Rahman menyampaikan pemangkasan kopi sangat penting untuk menjaga produktivitas dan keberlangsungan budidaya tanaman kopi.
“Dengan pemangkasan, pertumbuhan tanaman kopi akan optimal, sehat dan relative tahan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT),” ujar Haizar.
Dalam konsep pengendalian OPT secara terpadu, pemangkasan merupakan salah satu bentuk pengendalian secara kultur teknis yang bertujuan untuk memutus siklus hidup hama utama pada pertanaman kopi.
Lanjut Haizar pemangkasan juga bertujuan untuk membuang cabang tua yang kurang produktif atau terserang hama/penyakit, sehingga hara dapat didistribusikan ke cabang muda yang lebih produktif. Dengan demikian diharapkan produktivitas optimal bisa dicapai secara terus menerus.
Selain itu, para peserta workshop juga berkesempatan untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan narasumber dan sesama petani. Hal ini diharapkan dapat memperkuat jaringan kerja sama antar petani dan mendorong terbentuknya kelompok tani kopi yang solid.
Diharapkan melalui kegiatan workshop ini, para petani kopi di Kabupaten Banjar semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kopi mereka. Dengan dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak terkait, kopi Banjar dapat menjadi komoditas unggulan yang mampu mengangkat perekonomian daerah.