lenterakalimantan.com, RANTAU – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tapin menggelar kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan melibatkan organisasi kepemudaan dan puluhan awak media dari Asosiasi Wartawan Tapin. Acara berlangsung di Gedung Tri Guna Rantau pada Rabu (21/11/2024).
Mengusung tema “Meningkatkan Partisipasi Generasi Muda Bersama Pers dalam Pengawasan Pemilihan Serentak Kepala Daerah Tahun 2024”, kegiatan ini dibuka oleh Fadzlur Rahman, Koordinator Divisi Penanganan Hukum dan Laporan (PHL) Bawaslu Tapin, yang mewakili Ketua Bawaslu. Ketua panitia, Mawardi, turut hadir bersama puluhan pemuda dari berbagai organisasi di Tapin.
Dua narasumber dihadirkan dalam sosialisasi ini. Yassiana Damhudi, anggota Tim Seleksi Bawaslu kabupaten/kota Kalsel Zona 2, menyampaikan materi terkait partisipasi politik generasi muda dalam pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024. Sementara itu, Zainal Helmi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalsel, memaparkan tentang peran pers dalam mendorong partisipasi publik dan pengawasan pemilu.
Komisioner Bawaslu, Fadzlur Rahman, menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi generasi muda dalam mengawasi proses demokrasi. Selain itu, ia juga mengungkapkan hasil pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan di Tapin berdasarkan sejumlah variabel, seperti penggunaan hak pilih, keamanan, geografis, politik uang, dan isu SARA.
Salah satu wilayah dengan klasifikasi risiko tinggi adalah Kecamatan Candi Laras Utara (CLU), yang sebagian besar wilayahnya hanya dapat diakses melalui transportasi air. “Logistik pemilu yang terbuat dari kardus menjadi rentan terhadap kerusakan di wilayah ini,” ujar Fadzlur.
Untuk meminimalkan risiko, Bawaslu mengintensifkan sosialisasi kepada jajarannya di tingkat kecamatan dan desa, serta menggandeng stakeholder dan organisasi kepemudaan agar turut mencegah kerusakan logistik.
Sosialisasi ini dihadiri perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan, di antaranya 5 orang dari KNPI, 12 orang dari Asosiasi Wartawan Tapin (Aswat), 5 orang dari GP Ansor, 5 orang dari Fatayat Tapin, 10 orang dari PMII, 10 orang dari HMI-HSS, 10 orang dari IPNU, 10 orang dari IPPNU, 5 orang dari Pemuda Muhammadiyah, 5 orang dari Forum Demokrasi Milenial Tapin.
Dengan kolaborasi ini, Bawaslu Tapin optimis pengawasan partisipatif dapat berjalan efektif dan mendorong demokrasi yang berkualitas di Pemilu 2024.