lenterakalimantan.com, RANTAU – Komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan kembali dibuktikan oleh PT Bhumi Rantau Energi (PT BRE). Melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tapin, perusahaan tambang batu bara tersebut melaksanakan program rehabilitasi dan reboisasi hutan seluas 27,81 hektare di wilayah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Kesepakatan kerja sama tersebut resmi ditandatangani dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) antara Bupati Tapin H Yamani dan Direktur PT BRE Asep Edwin Firdaus. Penandatanganan berlangsung usai Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (OTDA) Tahun 2025 yang digelar di halaman Kantor Sekretariat Daerah Tapin, Senin (28/4/2025), dan dihadiri seluruh pejabat serta ASN di lingkungan Pemkab Tapin.
Direktur PT BRE Asep Edwin Firdaus menyampaikan bahwa penanaman sudah dilakukan sesuai target luasan yang ditentukan. Selanjutnya, kegiatan akan berlanjut pada fase pemeliharaan tanaman hingga mencapai usia satu tahun sebelum diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah dan pemangku wilayah setempat.
“Pelaksanaan penanaman telah selesai. Sekarang kami memasuki tahap pemeliharaan agar tanaman bisa tumbuh maksimal. Setelah itu akan kami serahkan kepada Pemkab Tapin dan pihak berwenang lainnya. Selama proses ini berjalan, kami akan menyampaikan laporan perkembangan kegiatan secara berkala,” ujar Asep.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung keberhasilan pelaksanaan program ini, termasuk Dinas Lingkungan Hidup Tapin, Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, serta masyarakat Tapin.
“Ini merupakan bentuk komitmen kami terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Semoga hasilnya bisa memberikan manfaat ekologis dan sosial bagi masyarakat Tapin,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Tapin H Yamani dalam amanatnya saat memimpin upacara OTDA menyambut baik sinergi tersebut. Menurutnya, kerja sama pemerintah daerah dengan sektor swasta sangat dibutuhkan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan, termasuk dalam bidang pelestarian lingkungan.
“Momentum Hari Otonomi Daerah ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mewujudkan kemajuan daerah. Otonomi daerah harus mampu menghadirkan kemandirian, meningkatkan daya saing, serta mempercepat kesejahteraan masyarakat,” jelas H Yamani.
Ia menambahkan, dengan tema “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045,” peringatan OTDA tahun ini menekankan pentingnya kerja sama antarpemangku kepentingan, termasuk dunia usaha, dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan pembangunan yang merata.
Editor: Muhammad Tamyiz