lenterakalimantan.com, PELAIHARI – Terparkir sepeda motor di pinggir jalan Kolonel Soepirman, siang itu jalan terlihat sepi tidak seramai biasanya. Dibawah pohon besar Karyono ( 57), Warga Kelurahan Pabahanan RT 2 RW 1, Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, sibuk mengupas buah nanas, Sabtu (17/07/2021).
Bapak empat anak ini, hampir tiap hari keliling untuk berjualan kacang rebus, jagung rebus, buah pisang dan nanas.
“Kalau tidak jualan seperti ini saya tidakĀ bisa kerja yang lain. Sebelum jualan ini saya jualan gorengan dan pencok tapi hasilnya tidak memuaskan” ucap Karyono saat ditemui media ini, kemarin.
Karyono menuturkan, pernah juga dirinya berjualan soto mangkal di RTH Kijang Mas Permai. Sebelum terjadi wabah Covid-19 penghasilannya cukup memuaskan.
“Ya kadang dapat saja sehari bersihnya Rp 200- 300 ribu. Namun sayangnya tidak bisa diteruskan karena ada kendala yang lain ” katanya.
Kemudian Karyono, beralih jualan keliling menggunakan sepeda motor sambil membawa gerobak isinya aneka macam buah-buahan dan kacang rebus hingga jagung rebus.
Sebagai pedagang berharap penghasilan dari usaha harian, Karyono mengaku khawatir akan sangat kesulitan jika Pandemi covid-19 terlalu lama.
“Setelah Covid-19 ini sangat berdampak sekali ke pedagang seperti saya. Memang ada saja lebihnya untuk bawa kerumah, tapi tidak sebesar dulu paling ada lebihnya Rp 30- 50 ribu sehari “katanya.
Karyono bilang, sudah pernah satu kali mendapat bantuan Pemerintah program bantuan sosial (Bansos) selama masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat darurat PPKM darurat.
Salah satu program bansos yang disalurkan pemerintah adalah Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM.
“Tapi bantuan itu saya cuma dapat satu kali yang pertama dicairkan sebesar Rp 2,4 juta. Kalau pencairan kedua kalinya saya tidak tau lagi dapat atau tidaknya karena saya tidak paham cara mengetahui nya seperti apa “tandasnya.