Komisi III DPRD Minta Kajian Membuat Perencanaan Pembangunan Waduk Takisung Satu

lenterakalimantan.com, PELAIHARI – Ketua Komisi 3 DPRD Tanah Laut Arkani angkat bicara menyusul jebolnya waduk Banua Tengah Takisung  belum lama tadi.

Menurut H Arkani Perlu adanya kajian secara teknis yang betul-betul ahli dalam bidang tersebut dibuat kajian untuk membuat perencanaan dengan baik.

Bacaan Lainnya

“Itu terserah siapa saja yang mempunyai kewenangan mau pusat atau daerah tapi pada prinsipnya daerah harus tanggap karena waduk itu ada di Kabupaten Tanah Laut,”katanya, Selasa (28/9).

Ia bilang di tahun 2016 waduk Takisung satu pernah dilakukan pengerukan dan sebagainya namun sayangnya gagal. Sehingga, dimungkinkan memicu tanggul waduk jadi jebol lantaran tidak tertangani secara baik. 

Politisi Demokrat itu berharap kepada pemangku kepentingan agar segera mengambil tindakan untuk waduk itu. 

“Waduk itu kan menyangkut usaha masyarakat dan juga keselamatan jiwa masyarakat setempat”ucapnya.

Walaupun nantinya  waduk Takisung satu akan dibangun secara permanen. Maka diharapkan para ahli di bidang waduk betul – betul membuat kajian sebagai dasar membuat perencanaan. 

Sehingga kata H Arkani, tidak terulang lagi jebolnya waduk tersebut kalau memang ahlinya yang menangani pembangunan waduk Takisung satu.

“Ini kan jebolnya waduk itu baru baru tahun ini saja dan perlu juga ada pemeliharaan,” pungkasnya. 

Waduk Takisung satu yang  jebol di Desa Banua Tengah RT 5 Dusun 2, Kecamatan Takisung pada hari  Sabtu ( 11/9/2021) kini  sudah diperbaiki dan ditutup  kembali jebolnya  waduk  tersebut. 

Kabid Sumberdaya Air PUPRP Tanah Laut Paimun saat di konfirmasi. Selasa (28/9/2021) mengatakan, keberadaan  waduk Takisung satu sejak tahun 1953. Pada waktu itu masih dibawah Kabupaten Banjar. Selesai dibangun di tahun 1955. 

Fungsi dari waduk  itu untuk mengairi persawahan masyarakat dan usia waduk  satu sudah lebih dari 60 tahun. 

“Kita bisa dibandingkan  resapan  tahun dulu dengan sekarang dikarenakan kurangnya resapan air, karena  penggantian pohon besar menjadi kebun sawit dan titik terakhir air ada di waduk,”  katanya 

Dengan usia puluhan tahun lanjut dia tentunya waduk  satu sudah saatnya di renovasi. Karena itu sudah dua kali mengalami kerusakan lantaran jebol menahan air. 

“Kita membuat surat ke pihak BaIai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III. Memohon bantuan penanganan darurat, terkait Waduk Takisung Satu, pesisir pantai Takisung karena kena banjir Rob dan Bendungan Kunyit,” katanya 

Jebolnya waduk di Takisung satu itu sebelum bukan ditangani secara permanen. Melainkan nasih penanganan secara darurat dan  antisipasi kalau terjadi jebol susulan tidak mengenai permukiman hannya mengenai kebun. 

Lalu langkah selanjutnya pihak Pemerintah sudah membuat permohonan kepada BaIai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III untuk bisa ditangani secara permanen dan dilakukan studi pembangunan waduk Takisung satu. 

“Sudah diamini oleh BaIai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III dan ada empat lokasi masuk   perencanaan dan khusus waduk Takisung satu masuk perencanaan pembangunan secara permanen tahun 2022. Selain itu  di perencanaan ada Handil Maluka, Daerah Aliran Sungai (DAS)  Tabanio dan Muara Kintap,”tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *