Koperasi Bina Usaha Permata Miliki Delapan Unit Usaha, Omset Perbulan Cukup Tinggi

lenterakalimantan.com, PELAIHARI – Hampir 3 tahun berdiri yakni sejak 2019 Koperasi Bina Usaha Permata bergerak di bidang koperasi serba usaha membawahi delapan bidang bisnis.

Koperasi Bina Usaha ini terletak di Rumah CSR Arutmin Indonesia site Asam-Asam cukup mudah di akses, sebab berada di Jalan Ahmad Yani Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut.

Raka Pradipta Permadi, Kepala Pemberdayaan HPMT dan General Manager Unit Bisnis Koperasi Bina Usaha Permata kepada lenterakalimantan.com, Senin (04/10/2021) mengatakan bisnis usaha dikelola Koperasi Bina Usaha Permata yakni salah satunya seperti digital printing bernama metaprint, cafe , kelompok UKM, konfeksi, Gedung Training Center digunakan untuk disewakan sarana olahraga seperti bulutangkis untuk karyawan dan masyarakat umum.

Selanjutnya kata Raka Pradipta Permadi, Koperasi Bina Usaha Permata mengelola sentra
unit terpadu bergerak di bisnis peternakan ayam petelur untuk di suplai sebagian telur ayam ke perusahaan lingkar tambang. Selain telur ayam Koperasi Bina Usaha Permata memiliki green house mengelola sayuran organik.

“Berupa sayuran selada, sawi dan pakcoy memenuhi pasar lingkar tambang dan lokal “katanya.

Raka Pradipta Permadi mengatakan, bisnis dari Koperasi Bina Usaha Permata merambah pangsa pasar lingkar tambang yakni tersebar ada di delapan desa lingkar tambang Kecamatan Jorong dan Kecamatan Kintap.

Diantaranya pangsa pasar ke depalan desa yakni, Desa Asam Asam, Desa Asri Mulya, Desa Simpang Empat Sungai Baru, Desa Pandan Sari , Desa Salaman, Desa Riam Adungan dan Desa Kintap Pura.

“Bisnis usaha di koperasi ini seperti pemasaran telur sudah mengirim ke daerah Tanah Bumbu. Untuk memenuhi permintaan perusahaan dalam sebulan bisa menjual 40 ribu butir telur.”jelasnya.

Menurut dia, Koperasi Bina Usaha Permata dalam menaikan omset penjualan di sentra pertanian terpadu dari peternakan ayam petelur bisa mencapai Rp 40 – 50 Juta perbulan ditambah dari digital printing dalam sebulan sekitar Rp 10 – 15 juta , target penjualan pertanian hidroponik bisa tembus Rp 10 juta dalam setiap bulan.

“Untuk bisnis cafe kita targetkan dalam sebulan berpenghasilan Rp 5 – 10 juta.”tutupnya.

Dalam pemasaran bisnis ini tentu ada kendalanya kata Raka Pradipta Permadi, seperti persaingan usaha. Namun bisa diatasi dengan cara membangun segi kemitraan dengan perusahaan. Dimas Pandemi covid-19 sekarang ini masalah harganya harus disesuaikan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.