lenterakalimantan.com,BANJARMASIN – Mantan Direktur dan Komisaris PT Pandji Pratama Indonesia (PPI) Hj Emilda Lengkong dan Nanik Trimaryani dituding melakukan penggelapan uang perusahaan hingga menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Banjarmasin.
Atas tudingan itu JPU Ira SH, menyeretnya keduanya ke meja hijau karena diduga atau didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana pada pasal 372 jo pasal 55 KUHP.
Untuk membuktikan dakwaannya, JPU Ira SH pada sidang yang digelar di PN Banjarmasin, Kamis (28/10) menghadirkan saksi korban yakni Pandji Setiawan selaku owner (pemilik) perusahaan.
Dalam keterangannya diatas sumpah didepan persidangan yang dipimpin majelis hakim Aris Bawono Langgeng SH MH, saksi Pandji Setiawan menjelaskan, bahwa terungkapnya kasus dugaan penggelapan uang perusahaan yang diduga dilakukan kedua terdakwa berawal dari kecurigaan saksi.
“Awalnya saya ada rasa curiga melihat gaya hidup para terdakwa, mobil sering berganti, sedangkan penghasilannya tidak sesuai,”ucap saksi.
Kemudian saksi meminta untuk dilakukan auditor dari pihak Jakarta, dan hasil sebanyak Rp11 Miliar uang perusahaan tidak bisa dipertanggungjawabkan kedua terdakwa.
“Sebelum dilakukan audit saya sudah menghubungi dan berbicara kepada kedua terdakwa untuk berkata jujur, namun hingga dilakukan auditor keduanya hanya diam, bahkan bisanya hanya menangis saja,”ungkap saksi.
Lanjut saksi lagi, begitu dilakukan investegasi atau penyidikan mendalam, ternyata modus yang dilakukan kedua terdakwa mengeluarkan cek dengan cara memalsukan tanda tangan saksi, hingga penyidik berhasil menyita barang bukti 120 cek yang tandatangannya telah dipalsukan.
Dipersidangan JPU Ira SH menunjukan barang bukti tersebut kepada majelis hakim dan penasehat hukum para terdakwa, dan dikatakan saksi bahwa itu bukan tandatangannya.
Usai sidang, Pahrozi SH MH dan Zulfikri SH MH penasehat hukum terdakwa Imelda Lengkong, membantah keterangan saksi.
Menurut Pahrozi, saksi Pandji Setiawan bukanlah pelapor, dan kasus yang menyeret kliennya bukan terkait uang perusahaan tapi pribadi.
“Kenapa saya katakan demikian,karena saksi Pandji Setiawan sering meminta uang kepada Imelda, yang mana uang itu untuk kepentingan pribadi,”jelas Pahrozi.
Lanjut Pahrozi, dipersidangan nantinya ia akan mencoba membukti kalau itu bukan uang perusahaan tapi uang pribadi.