Akibat Banjir Rob Rumah Warga Desa Muara Kintap Hancur Diterjang Gelombang Pasang

Rumah Warga Desa Muara Kintap Yang Hancur Diterjang Gelombang Pasang
Rumah Warga Desa Muara Kintap Yang Hancur Diterjang Gelombang Pasang

lenterakalimantan.com, PELAIHARI – Hampir empat hari lamanya Gelombang pasang (Rob) di Desa Muara Kintap, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut menerjang pemukiman warga.

Amukan gelombang pasang menyebabkan rumah rusak ada yang berat dan rusak ringan. Bahkan ada juga yang hancur. Kejadian ini, membuat ketakutan warga Desa Muara Kintap terutama di wilayah Seberang Bugis.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Muara Kintap Yuliadi saat dikonfirmasi media lenterakalimantan.com. Rabu (8/12/2021) mengatakan gelombang pasang sekitar pukul 16. 00 Wita dan mulai reda sekitar pukul 02.00 Wita.

Dia bilang, saat gelombang pasang itu terjadi. Air terlihat setinggi pinggang orang dewasa disertai derasnya hantaman gelombang ke rumah warga.

“Kondisi gelombang pasang, sejak tadi malam sudah mulai reda. Namun warga masih diselimuti rasa cemas dan ketakutan kalau terjadi lagi gelombang pasang susulan,”ucapnya.

Menurut Yuliadi kerusakan rumah warga ada di RT 11, tercatat ada belasan rumah yang rusak. Sedangkan di RT 1 , RT 2 dan RT 3 , ada 5 rumah warga mengalami rusak berat rumah hancur berantakan.

Hampir seluruh desa muara Kintap terkena dampak gelombang pasang , terkecuali masih aman di RT 7 letaknya jauh berada di wilayah jalan A. Yani Muara Kintap.

“Sebagian warga ada yang mengungsi ke rumah kerabatnya, karena tempat tinggalnya hancur sama sekali,” tambah dia.

Gelombang pasang itu kata Yuliadi, selain merusak rumah tambak warga di RT 8 , RT 9 dan RT 6 terendam. “Kepiting dan udang di tambak milik warga sudah pasti banyak yang lepas,”katanya.

Saat ini Pihak Desa kata Yuliadi, selalu memberikan himbauan kepada warga, agar mengamankan barang – barang yang bisa dibawa dan padamkan listrik kalau terjadi gelombang pasang susulan.

Salah satu warga RT 11 Sugeng Triyono katakan, sudah lama warga menakutkan gelombang pasang dan saat ini terjadi, hingga 43 jiwa mengungsi. Harapan warga supqya aman dari amukan gelombang pasang adalah, ada realisasi penanganan siring dan tanggul gelombang di bibir muara.

“Warga berharap, apa yang sudah di bicarakan dulu dengan para pihak terkait adanya realisasi pembuatan siring dan tanggul gelombang,”tambah Sugeng Triyono.

Kondisi ini membuat warga khawatir. Gelombang pasang ditakutkan terjadi kembali pada bulan Januari dan Februari nanti kalau ini tidak segera ditangani.

Pos terkait