Bupati HST Buka Sosialisasi Inovasi Pendamping Asi Eksklusif

Bupati HST H Aulia Oktafiandi saat membuka Sosialisasi Inovasi Pendamping Asi Eksklusif. Foto: Diskominfo HST
Bupati HST H Aulia Oktafiandi saat membuka Sosialisasi Inovasi Pendamping Asi Eksklusif. Foto: Diskominfo HST

lenterakalimantan.com, BARABAI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST) melalui Tim Penggerak PKK setempat menggelar Sosialisasi Inovasi Pendamping Asi Eksklusif.

Sosialisasi itu dilakukan sebagai upaya menurunkan angka stunting di daerahnya.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan itu, Bupati HST H Aulia Oktafiandi membuka langsung sosialisasi gerakan “Sahabat ASI” dan mendukung penuh kegiatan yang digelar TP PKK HST di Pendopo Kabupaten HST, Rabu (24/5/2023).

“Angka stunting di Kabupaten HST masih ada. Salah satu penyebab stunting adalah adanya kebutuhan gizi yang tidak terpenuhi terutama di awal masa pertumbuhan seorang anak,” ujar Bupati Aulia sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Bupati Aulia mengapresiasi langkah yang diambil oleh TP PKK untuk mengatasi hal tersebut, di mana pada hari ini dilaksanakan Sosialisasi Inovasi Pendamping Asi Eksklusif “Sahabat ASI”.

“Kader PKK berperan sebagai pemerhati, pendamping, serta pemberi motivasi bagi ibu hamil dan pasca bersalin untuk memberikan ASI selama 6 bulan (Asi Eksklusif) dan tetap menyusuinya selama 2 tahun,” terang Bupati Aulia.

Bupati Aulia berharap, para anggota PKK yang hadir dapat lebih menyadari pentingnya pemberian ASI Eksklusif kepada bayi dan pentingnya pendampingan ASI Eksklusif bagi para ibu menyusui.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat para ibu dalam mengasuh anak-anaknya untuk menciptakan generasi penerus yang gemilang melalui pencegahan dan penurunan stunting di Kab HST,” imbuh Bupati Aulia.

Sementara, Ketua TP PKK Kab HST Cheri Bayuni Budjang Aulia Oktafiandi menambahkan, bahwa setelah 6 bulan, ASI tidak dapat mencukupi kebutuhan mineral seperti zat besi dan seng. Sehingga, untuk memenuhinya harus diberikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang kaya zat besi.

“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Anak dengan stunting tidak berkembang secara fisik tetapi juga otaknya. Salah satu cara penanganan stunting adalah melalui pemberian ASI eksklusif kepada bayi baru lahir,” jelas Cheri.

Terlaksananya kegiatan sosialisasi Sahabat ASI ini, Cheri berharap kita bersama bisa menekan jumlah ibu gagal ASI Eksklusif dan menurunkan jumlah anak stunting di Kabupaten HST.

Dalam kesempatan itu, turut pula dilakukan pengumuman dan penyerahan piagam, serta hadiah pemenang lomba 10 Program Pokok PKK tingkat Kabupaten HST tahun 2023 yang proses penilaiannya sudah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.