lenterakalimantan.com, BARITO KUALA – Bupati terpilih Kabupaten Barito Kuala, Bahrul Ilmi, meninjau langsung wilayah Kecamatan Mandastana yang dilanda banjir akibat tingginya curah hujan selama dua hari terakhir, Kamis (16/1/2025). Dalam kunjungannya, Bahrul bersama tim memantau kondisi lapangan dan mendengarkan keluhan warga terdampak.
Suherman, warga Desa Tabing Rimbah, mengungkapkan bahwa ketinggian air di wilayahnya telah mencapai 30 cm. Bahkan, ia terpaksa membuat tempat tidur darurat setinggi satu meter untuk menghindari air yang terus naik.
“Di daerah kami, ketinggian air sudah mencapai 30 cm. Pada tahun 2021, banjir pernah mencapai satu meter selama tiga bulan hingga menyebabkan pemadaman listrik dan melumpuhkan ekonomi masyarakat,” kata Suherman.
Ia juga mengkhawatirkan dampak yang lebih buruk jika banjir tak segera surut. “Yang paling kami takutkan adalah stok makanan habis. Apalagi, aktivitas kami sudah sulit. Kami hanya berharap ada bantuan dari pemerintah karena mata pencaharian warga juga terhambat,” tuturnya.
Keluhan serupa disampaikan Supriyono, warga lain dari Desa Tabing Rimbah. “Kalau banjir begini, kami tidak tenang. Rumah terancam tenggelam, banyak hewan buas seperti ular yang muncul, dan pertanian kami terancam gagal panen,” ujarnya.
Menanggapi situasi tersebut, Bahrul Ilmi memastikan langkah penanganan segera dilakukan.
“Kondisi banjir ini semakin hari semakin tinggi. Beberapa rumah warga sudah mulai terendam. Karena itu, kami turun langsung untuk mengecek lapangan dan mendengarkan kebutuhan masyarakat. Curah hujan diperkirakan masih tinggi, jadi kami harus segera mengantisipasi,” jelas Bahrul.
Bahrul menyatakan, pihaknya akan berupaya memberikan bantuan sekaligus solusi pengelolaan jalur air yang lebih baik.
“Salah satu harapan masyarakat adalah memperbaiki jalur air agar tidak tergenang. Kami akan mencari cara mengalirkan air ke Sungai Barito sehingga pertanian dapat berlanjut,” tambahnya.
Bahrul juga mengingatkan pengalaman banjir serupa dua tahun lalu. “Kami berharap kondisi seperti itu tidak terulang dan berupaya agar dampaknya bisa diminimalkan,” tegasnya.
Warga berharap pemerintah segera memberikan bantuan logistik dan solusi jangka panjang, termasuk perhatian khusus terhadap sektor pertanian yang kini terancam gagal panen. Dengan demikian, kehidupan masyarakat dapat segera kembali normal.