Hasil Panen Padi Tak Maksimal, Petani Desa Raden Keluhkan Perkebunan Sawit

Didampingi ketua PAC Demokrat Kurau, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Zulfa Asma Vikra dari kejauhan memantau padi di Desa Raden. Hasil panen padi beberapa tahun terakhir ini tidak maksimal.(foto/IMR for lenterakalimantan.com)
Didampingi ketua PAC Demokrat Kurau, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Zulfa Asma Vikra dari kejauhan memantau padi di Desa Raden Kecamatan. Hasil panen padi beberapa tahun terakhir ini tidak maksimal.(foto/IMR for lenterakalimantan.com)

lenterakalimantan.com, PELAIHARI – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Zulfa Asma Vikra menerima keluhan petani padi di Desa Raden Kecamatan Kurau, Tala. Pasalnya hasil panen padi dalam beberapa tahun terakhir ini tidak maksimal.

Kurangnya hasil panen gabah petani Desa Raden ini lantaran tikus, monyet menghancurkan padi mereka.

Bacaan Lainnya

“Banyaknya tikus dan monyet dan babi lantaran perusahaan sawit PT. Kintap Jaya Wattindo (KJW), tidak membersihkan lahan yang sudah rimbun diberbatasan langsung dengan sawah kami,” ujar Yusran disela sosialisasi bantuan hukum gratis oleh DPRD Provinsi Kalsel di Desa Raden, Senin (28/6) siang.

Ia bilang, lahan sawit PT. KJW ini tidak pernah dibersihkan akhirnya tertutupi oleh semak belukar yang akhirnya menjadi sarang binatang seperti tikus, monyet dan babi. “Dampaknya padi kami menjadi sasaran empuk di rusak dan dimakan dikala berbuah,” katanya.

Karenanya, ia meminta permasalahan ini bisa didengar perusahaan KJW agar bisa membersihkan lahan sawit mereka. “Kami minta ada yang bisa menjembatani keluhan kami ini ke pihak KJW agar bisa membersihkan lahan tersebut,”harapnya.

Jika itu dibiarkan, lanjut dia maka hasil panen padi yang sebentar lagi mau panen akan habis dimakan binatang.

Memang, sebut Yusran sepanjang desanya terdapat perkebunan sawit membentang dan sangat berdekatan pertanian padi. “Yang membatasi hanya tanggul kecil, namun kini sudah tidak kelihatan lantaran rumput sangat rimbun,”katanya.

Usai menyimak keluhan petani padi Zulfa Vikra berjanji akan segera menyampaikan keluhan petani itu ke manajemen PT.KJW terdekat. Keluhan warga ini akan menjadi perhatian dirinya.

“Saya akan menyurati perusahaan untuk bertemu dengan membawa perwakilan warga agar apa yang menjadi permasalahan mereka segera mendapat solusi,”ujar Zulfa.

Mestinya sambung anggota komisi IV ini, kebun sawit di batas lahan pertanian warga ini menjadi perhatian untuk dibersihkan oleh perusahaan sebab jika dibiarkan maka hasil panen warga menjadi korban.

“Seperti yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir hasil panen padi menurun akibat adanya hama tikus. Selain itu ada pula monyet dan babi. Jadi ini harus ditindaklanjuti,”tandas Zulfa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *