lenterakalimantan.com, PELAIHARI – Ruangan di Fasilitas Pelayanan Khusus pasien Covid-19 di eks Rumah Sakit Hadji Boejasin mulai tak mampu menampung pasien covid-19, Akibat terus bertambahnya pasienbaru.
Kepala Fasyansus Covid-19 Tala H Zainal Abidin mengatakan. Jumat ( 23/07/2021) pasien Covid-19 yang masuk di Fasilitas Layanan Khusus Covid-19 sebanyak 169 orang. Semakin bertambah pasien Covid-19 membuat overload
direncanakan pasien Covid-19 dipindah ke tempat balai Diklat Hutan Kota.
“Rencana ada lebih dari 20 pasien Covid-19 akan dipindah ke balai Diklat di Hutan Kota. Perpindahan ini bagi pasien Covid-19 yang baru mau masuk, karena di Fasilitas Layanan Khusus Covid-19 sudah penuh tidak ada ruangan kosong. Ruangan yang ada saja sudah diisi 3- 4 pasien Covid-19,”kata H Zainal Abidin.
Dia mengatakan peningkatan pasien Covid-19 dirawat di Fasilitas Layanan Khusus sejak dua bulan terakhir, sudah melebihi 100 pasien Covid-19. Data yang diterima olehnya, lonjakan paling banyak pasien Covid-19 yakni ada di Kecamatan Pelaihari.
Kemudian bagi pasien Covid-19 dinyatakan negatif dari hasil Swab maka selanjutnya dipulangkan dari Fasyansus. ‘Biasanya dilakukan Swab lanjutan setelah dilakukan perawatan di Fasyansus selama satu Minggu,” sebutnya.
Ia menjelaskan dalam tiap minggunya sedikitnya ada 20-30 pasien Covid-19 yang sembuh dirawat di Fasilitas Layanan Khusus Covid-19.
“Pasien Covid-19 yang sembuh sudah ada 20 persen dalam dua mingguan ini. Bagi pasien Covid-19 di Fasilitas Layanan Khusus lebih cepat sembuh karena mereka tidak ada gejala penyakit yang dirasakan. Adapun pasien Covid-19 yang mempunyai gejala penyakit lain dikirim ke RSUD Hadji Boejasin “katanya
Ia bilang tenaga kesehatan pasien Covid-19 yang ada di Fasilitas Layanan Khusus. Satu shift jaga ada empat orang sementara mereka setiap kerja harus monitoring pasien Covid-19.
“Tenaga kesehatan ada dua shift semuanya ada 8 orang dalam satu shift ada empat tenaga kesehatan. Namun dengan banyaknya pasien Covid-19 saat ini menjadi kewalahan, karena tiap hari harus melakukan monitoring pasien dan melakukan tensi darah dan mengecek kesehatan kondisi pasien. Ya, di Fasyansus kurang tenaga kesehatannya” pungkasnya.