Tanbu Dan Tala Berpotensi Banjir, Dinsos Kalsel Siagakan Logistik

Dinas Sosial (Dinsos) Kalsel bergerak cepat menyiapkan langkah penanganan
Dinas Sosial (Dinsos) Kalsel bergerak cepat menyiapkan langkah penanganan

lenterakalimantan.com – Sejumlah daerah Indonesia termasuk Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada 4 September ini diprediksi mengalami curah hujan tinggi dan bahkan berpotensi banjir. Seperti halnya di dua wilayah Kabupaten Tanah Laut (Tala) dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).

Pridiksi ini bukan isapan jempol belaka, prodiksi ini bersumber data dari Badan Meteorologi Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Impact Based Forecast (IBF) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggunakan InaRisk.

Bacaan Lainnya

Menyikapi hal tersebut, Dinas Sosial (Dinsos) Kalsel bergerak cepat menyiapkan langkah penanganan.

“Apabila masuk kategori awal itu masih ditangani oleh kabupaten/kota, Provinsi tetap mensupport dan mendampingi, tetapi apabila kategori tanggap darurat baru dari pusat bisa membantu,” kata Sekretaris Dinsos Kalsel, Diyah Anur Yani, Sabtu (4/9/2021), Banjarmasin.

Melihat cuaca dalam beberapa hari terakhir yang tidak menentu, Diyah mengatakan Dinsos Kalsel beserta Taruna Siaga Bencana (Tagana) akan selalu siaga.

“Pada dasarnya Dinas Sosial Provinsi Kalsel siap memberikan bantuan dan pendampingan, apabila prediksi dari BMKG menjadi kenyataan,” ucap Diyah.

Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Dinsos Kalsel Achmadi, mengatakan langkah cepat yang diambil saat ini yaitu memperkuat logistik di gudang setempat.

“Berupa makanan siap saji, makanan tambahan anak, sandang, lauk pauk, keperluan keluarga yaitu foodware, kitware, family kit juga kasur dan terpal,” ungkapnya.

Selain itu,, pihaknya juga akan mendekatkan bantuan ke kantong-kantong logistik Dinsos Kabupaten dan Kota yang sering terdampak banjir dengan bantuan seperti lauk pauk.

“Mempersiapkan Tagana, pelopor perdamaian, pendamping PKH dan relawan sosial lainnya untuk membantu posko-posko bilamana terjadi bencana di dua tempat tersebut, serta berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Kabupaten/Kota serta BMKG untuk memonitor cuaca dan rencana kontigensi yang relevansi dengan kondisi real di lapangan,’tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *