Walikota Banjarmasin Gelar Haul Pahlawan 9 November Bersama Warga

Walikpta Banjarmasin, H Ibnu Sina saat menggelar haul pahlawan 9 November bersama warga,
Walikpta Banjarmasin, H Ibnu Sina saat menggelar haul pahlawan 9 November bersama warga,

lenterakaliamantan.com BANJARMASIN – Tepat satu hari sebelum perang merebut kemerdekaan terjadi di Kota Surabaya, pertempuran sengit untuk membebaskan Bumi Lambung Mangkurat dari penindasan kaum penjajah, dilakukan para pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam Tentara ALRI Divisi IV Lambung Mangkurat.

Perang pun berkecamuk di kota berjuluk seribu sungai. Hasilnya, para penjajah hengkang dari Bumi Kayuh Baimbai.

Bacaan Lainnya

Namun, sembilan orang putra terbaik provinsi ini gugur dalam pertempuran yang terjadi pada tanggal 9 November 1945.

Para pahlawan yang telah gugur itu antara lain, Badran, Badrun, Utuh, Umar,Tarin, Juma’in, Sepa, Dullah dan Pa’ma’rupi.

Nah, atas jasa-jasa para pejuang kemerdekaan itu, Pemko Banjarmasin bersama warga dan ahli warisnya melaksanakan haul untuk mendoakan para pahlawan yang telah gugur dalam perang tersebut, Senin (08/11).

Kegiatan yang dihadiri langsung Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, Plh Sekda Kota Banjarmasin, Sugito Said dan para kepala dinas lingkup Pemko Banjarmasin itu dilaksanakan di rumah tua yang menjadi saksi sejarah perjuangan perlawanan warga Kalsel yang lokasinya tepat disamping Tugu Perjuangan 9 November di kawasan Pangambangan, Banjarmasin Timur.

“Ulun atas nama Pemko Banjarmasin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jamaah yang hadir dan juga tuan rumah,” ucap H Ibnu Sina.

Kegiatan yang dilaksanakan ini, lanjutnya, dimaksudkan untuk mendoakan seluruh arwah pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran 9 November.

“Kita memperingati ini bukan untuk apa-apa, tetapi untuk pertama kita doakan para arwah pahlawan yang tercatat di situ dan yang tidak tercatat, yang pahlawan dikenal dan pahlawan yang tidak dikenal, karena ini bagian dari sejarah,” katanya.

Terkait keberadaan rumah yang dijadikan lokasi kegiatan yang kini telah berusia 176 tahun, pemimpin Kota Banjarmasin ini kembali berharap selain bisa dipertahankan keasliannya, nantinya juga bisa dijadikan bangunan cagar budaya.

“Mudah-mudahan bangunan ini juga bisa menjadi bangunan cagar budaya tingkat Kota Banjarmasin, karena ini juga bagian dari saksi sejarah perjuangan warga Kota Banjarmasin, karena usia rumah ini 176 tahun,” ujarnya.

Sekedar mengingatkan, tanggal 9 November 1945 merupakan hari bersejarah bagi Provinsi Kalsel khususnya Kota Banjarmasin, dimana saat itu telah terjadi pertempuran melawan penjajahan yang mengakibatkan 9 putra terbaik daerah ini meninggal dunia.

Selain menggelar apel militer, kegiatan lain yang dilakukan adalah meletakan karangan bunga di monument pertempuran yang terletak persis di pojok halaman Kantor KPPN Banjarmasin.

Selain di kawasan monumen yang menggugurkan 9 pahlawan pejuang kemerdekaan tersebut, rangkaian lain kegiatan peringatannya adalah mendatangi tugu 9 November yang terletak di kawasan Jalan Pangambangan, Banjarmasin.

Di sana, kembali digelar apel militer, kemudian meletakan karangan bunga, dan memberikan santunan kepada kerabat para pejuang perebut kemerdekaan.

Tugu 9 November dibangun untuk memperingati bangkitnya perlawanan rakyat Banjarmasin khususnya para pejuang yang tergabung dalam Barisan Pemberontakan Republik Indonesia Kalimantan (BPRIK) yang bermarkas di Banua Anyar.

Penyerangan besar-besaran mereka lakukan ke markas NICA di Benteng Tatas (sekarang lokasi Masjid Raya Sabilal Muhtadin) Pasukan penjajah kemudian melakukan serangan balasan ke markas pejuang kemerdekaan di Jalan Jawa (kini Jl DI Panjaitan) dan kawasan Kelayan. Tanggal 12-13 November 1945, NICA kemudian mengirimkan kembali pasukannya dengan menggunakan kapal perang Kalua, ke markas BPRIK di Benua Anyar.

Serangan besar itu tak hanya mengarah ke para pejuang, tapi juga penduduk di kawasan Pengambangan, Banua Anyar dan sekitarnya. Pejuang dan penduduk setempat lalu berlindung menuju Alam Roh di Desa Paku Alam, Lokbaintan, Kecamatan Sungai tabuk Kabupaten Banjar yang merupakan markas pejuang Banjar.

Pos terkait