lenterakalimantan.com, KANDANGAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mendorong penguatan perekonomian daerah melalui implementasi ekosistem budidaya padi apung. Inisiatif ini diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung upaya swasembada pangan di Kalimantan Selatan.
Hal tersebut disampaikan Kepala OJK Provinsi Kalsel, Agus Maiyo, dalam kegiatan panen perdana padi apung yang berlangsung di Desa Siang Gantung, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Rabu (30/4/2025).
“Kegiatan ini merupakan bukti komitmen dan dukungan OJK bersama Industri Jasa Keuangan untuk mengakselerasi pengembangan budidaya padi apung di Kalimantan Selatan. Program ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, offtaker, dan gabungan kelompok tani (gapoktan),” ujar Agus.
Menurutnya, optimalisasi akses keuangan menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Oleh karena itu, peran strategis industri jasa keuangan dan regulator sangat penting untuk mendukung inisiatif ini.
Proyek di Dua Lokasi
Pengembangan budidaya padi apung saat ini dilaksanakan di dua lokasi utama, yaitu Desa Muning dan Desa Siang Gantung di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Program ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap salah satu program prioritas nasional, yaitu swasembada pangan dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
Dengan pendekatan ini, sistem budidaya padi apung diharapkan mampu menciptakan sumber ekonomi baru dan memperluas inklusi keuangan masyarakat di wilayah Kalimantan Selatan.
Potensi dan Tantangan
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa luas panen dan produksi padi di wilayah ini mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2023 dan 2024. Hal ini memperlihatkan potensi yang besar untuk terus mengembangkan sektor pertanian, khususnya padi.
Namun demikian, masih terdapat sejumlah tantangan dalam mengimplementasikan sistem budidaya padi apung secara luas. Tantangan tersebut antara lain biaya implementasi yang relatif tinggi, kebutuhan akan perawatan dan penyimpanan media tanam khusus, serta rendahnya tingkat partisipasi petani.
Dukungan Nyata OJK dan Industri Jasa Keuangan
Sebagai bentuk dukungan konkret, OJK Provinsi Kalimantan Selatan bersama pemangku kepentingan telah melaksanakan sejumlah kegiatan strategis, antara lain:
-
Focus Group Discussion (FGD) bertema “Optimalisasi Peran Industri Jasa Keuangan dalam Pengembangan Sektor Pertanian untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan yang Inklusif dan Berkelanjutan” pada 26 Maret 2024.
-
Workshop dan pendampingan kepada masyarakat tani terkait pemahaman budidaya padi apung serta akses pembiayaan melalui lembaga keuangan pada 27 Juni 2024.
-
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara OJK, pemerintah daerah, IJK, offtaker, dan gapoktan yang berlangsung pada 27 September 2024, 30 September 2024, dan 5 Januari 2025 untuk mendukung implementasi program di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tabalong.
Agus berharap kolaborasi yang telah terjalin ini dapat terus diperkuat dan memberikan hasil nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. OJK Provinsi Kalimantan Selatan, lanjutnya, berkomitmen mendukung upaya penguatan ketahanan pangan demi mewujudkan Kalimantan Selatan sebagai salah satu lumbung padi nasional.
Sumber : Rilis
Editor : Tim Redaksi