lenterakalimantan.com, BANJARMASIN – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Selatan dan Tengah (Kanwil DJP Kalselteng) bersama Kementerian Keuangan Satu Kalimantan Selatan (Kalsel) memaparkan kinerja ekonomi dan fiskal daerah dalam kegiatan Assets Liabilities Committee (ALCo), Kamis (30/10/2025) kemarin.
Kegiatan yang digelar di Aula Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalsel, Jalan D.I. Panjaitan, Banjarmasin Tengah, ini dihadiri pimpinan unit eselon I Kemenkeu Satu Kalsel, pakar ekonomi, serta insan media. ALCo rutin diselenggarakan setiap bulan sebagai forum publikasi kinerja fiskal dan ekonomi pembangunan di daerah.
Perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan ketahanan yang kuat dengan pertumbuhan 5,39 persen (yoy) pada triwulan II 2025, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen (yoy).
Pertumbuhan ini menjadikan Kalsel sebagai salah satu kontributor tertinggi di wilayah Kalimantan dengan kontribusi 15,96 persen terhadap total perekonomian regional.
Sektor industri pengolahan menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan 17,75 persen, sementara sektor pertambangan masih mendominasi struktur PDRB dengan pangsa 27,05 persen. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,51 persen dan menyumbang 44,03 persen terhadap total PDRB Kalsel.
Sementara itu, tingkat inflasi juga berhasil terkendali pada level -0,29 persen (mtm) atau 2,91 persen (yoy), lebih rendah dibanding inflasi nasional. Komoditas yang berkontribusi terhadap deflasi bulanan di antaranya bawang merah, daging ayam ras, dan ikan gabus.
Realisasi belanja negara di Kalimantan Selatan hingga 30 September 2025 mencapai Rp30,08 triliun atau 72,58 persen dari pagu, tumbuh 8,59 persen (yoy). Kenaikan ini ditopang oleh Transfer ke Daerah (TKD) yang meningkat 15,16 persen (yoy) dengan porsi 80,81 persen atau Rp24,31 triliun dari total belanja.


















