BPOM HSU, Lakukan Intensifikasi Keamanan Pangan dan Takjil Ramadhan

BPOM HSU, Lakukan Intensifikasi Keamanan Pangan dan Takjil Ramadhan
BPOM HSU, Lakukan Intensifikasi Keamanan Pangan dan Takjil Ramadhan

lenterakalimantan.com, AMUNTAI – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Hulu Sungai Utara (HSU) terus bekerja dalam melindungi masyarakat dengan melakukan intensifikasi pengawasan keamanan produk pangan, terutama selama Ramadhan 1442 Hijriah.

Identifikasi tersebut seperti pengambilan sample panganan dari para pedagang takjil dan produk-produk panganan di sejumlah toko kebutuhan pokok di seputar wilayah Kabupaten HSU, Balangan dan Tabalong.
Petugas BPOM HSU, Bedri Sekar mengatakan sehubungan memasuki bulan Ramadhan dan jelaang hari raya Idul Fitri, BPOM HSU perlu melakukan intensifikasi pengawasan terhadap sarana distribusi pangan olahan dan simpling panganan wadai (kue) untuk berbuka (Takjil).

Bacaan Lainnya

” Untuk memastikan bahwa pangan tersebut tidak mengandung bahan berbahaya,”jelas dia, Sabtu (17/4).

Dia menjelaskan untuk target intensifikasi ini timnya memfokuskan pada pangan olahan yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) antara lain pangan tanpa izin edar/ilegal, kadaluwarsa, serta jajanan berbuka puasa atau takjil yang mengandung bahan berbahaya.Di samping pemeriksaan sampel takjil, petugas BPOM juga melakukan pemeriksaan di beberapa toko makanan, untuk memastikan tidak adanya pangan ilegal, dan pangan kadaluwarsa yang dijual oleh toko-toko ritel

.“Tim kami juga sudah membeli sampel dari para pedagang di kawasan pasar Banjang (Kecamatan Banjang) dan pasar candi Kecamatan Amuntai Tengah, hasilnya kita dapat 42 sampel dari para pedagang,” kata Bedri.Ini sebagai tindak lanjut, apabila ditemukan pangan yang mengandung bahan berbahaya maka BPOM akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, melakukan pembinaan terhadap toko maupun lapak agar tidak lagi menjual produk tersebut.

Bedri menambahkan, selama bulan Ramadhan sampai menjelang Idul Fitri ke depan BPOM HSU rencananya bakal melakukan intensifikasi pengawasan ini setiap pekannya.Terkait maraknya penjual takjil selama Ramadan ia mengimbau agar masyarakat sebagai konsumen memiliki kesadaran dan kewaspadaan untuk memilih produk yang aman.

“Untuk masyarakat atau konsumen jangan lupa selalu menerapkan cek list kemasan, cek label, cek izin edar dan cek kedaluwarsa dari produk pangan olahan. Kalau membeli makanan siap saji bisa lebih hati-hati, jangan memilih makanan yang warnanya terlalu mencolok,” pungkasnya.tandasnya.(doni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *