lenterakaliamantan.com, PELAIHARI – Pasca lebaran masyarakat Kabupaten Tanah Laut yang umumnya menggunakan gas elpiji 3 kg merasakan susah mendapatkan gas melon di pangkalan dan di warung eceran.
“Saya biasa beli di pangkalan dengan harga Rp 20 ribu, sekarang pas lagi susah nyari beli di warung sampai harga Rp 30 – 40 ribu.”kata Bule Ningrum penjual makanan kuliner di kantin Pemkab Tala, Kamis (16/5/2024).
Ia bilang, dalam tiga hari sekali dirinya membeli gas elpiji 3 kg, karena semakin kesini sulit mencari gas melon, diganti dengan gas elpiji 5 kg warna pink.
“Dari pada susah terus mencari gas 3 kg akhirnya saya ganti dengan gas elpiji 5 kg, meski harganya mahal satu tabung isi sekitar Rp 319.000, rupiah,”ujarnya.
Terpisah Pj Bupati Tanah Laut H Syamsir Rahman menanggapi keluhan masyarakat dengan kelangkaan gas elpiji 3 kg di pangkalan, maka pihaknya berencana memanggil Dinas terkait.
“Nanti kita akan panggil dinas terkait dengan adanya kelangkaan gas elpiji 3 kg,”tandasnya.
Sementara itu Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Tanah Laut melaksanakan Monitoring dan Pengawasan Pendistribusian Gas Elpiji 3 Kg bersubsidi di wilayah Kabupaten Tanah Laut, Selasa (21/5/2024).
Monitoring kali ini dilaksanakan di Lima Kecamatan yakni Kecamatan Pelaihari, Tambang ulang, Bati bati, Jorong dan Kintap.